Sedekah, Sebuah Penjelasan Ilahi
Sedekah dalam pengertian syar’i adalah pemberian yang diniatkan untuk mendapatkan pahala di sisi Allah سبحانه وتعالى. Jadi, sedekah adalah mengeluarkan harta untuk mendekatkan diri kepada Allah سبحانه وتعالى. Sedekah adalah dinding kokoh yang menghalangi orang yang bersedekah dari keburukan, serta sebagai penolak bala dan keburukan yang besar.
Pentingnya bersedekah bagi umat Islam, telah banyak di firmankan oleh Allah سبحانه وتعالى. Yaitu antara lain:
Allah تعالى berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّـهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا ۖ لَّا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوا ۗ وَاللَّـهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” [QS. Al-Baqarah: 264]
Perumpamaan orang yang riya dengan nafkahnya ini seperti perumpamaan batu yang licin yang di atasnya terdapat sedikit tanah, lalu turunlah hujan deras dan menghilangkan tanah itu. Tinggallah batu itu dan hujan itu tidak memiliki pengaruh sedikitpun. Orang munafik menampakkan kebaikan kepada manusia seperti tanah yang ada di atas batu. Saat rahasia dan yang tersembunyi itu terkuak, ternyata ia adalah orang yang riya. (baca juga: Sedekah dengan riya, menghilangkan pahala laksana hujan melenyapkan debu)
Allah تعالى berfirman:
إِن تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنكُم مِّن سَيِّئَاتِكُمْ ۗ وَاللَّـهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [QS. Al-Baqarah: 271]
Allah تعالى akan menghapuskan dosa kita dengan sedekah itu, karena sedekah dapat menghapus kesalahan. Dia Maha Mengetahui tentang perkara yang tersembunyi dan rahasia, mengetahui segala niat, mengetahui siapa yang melakukannya, siapa yang menampakkannya, siapa yang menyembunyikan ucapannya. (baca juga: Menyembunyikan amalan lebih utama dari mengerjakan amalan tersebut)
Allah تعالى berfirman:
وَإِن كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَىٰ مَيْسَرَةٍ ۚ وَأَن تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” [QS. Al-Baqarah: 280]
Jika orang yang punya utang mengalami kesulitan untuk membayarnya, maka berilah tempo kepadanya sampai Allah سبحانه وتعالى memberikan kemudahan kepadanya untuk melunasi utangnya. Namun, jika kita menggugurkan sebagian hak kalian darinya, maka ini lebih bagus. Jika kita tahu bahwa Allah akan memberi balasan kepada orang yang berbuat kebaikan karena kebaikannya, seperti ia menghapuskan utang dari orang yang kesulitan untuk membayarnya. (baca juga: Delapan golongan yang berhak menerima sedekah)
Allah تعالى berfirman:
لَّا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِّن نَّجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّـهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” [QS. An-Nisa: 114]
Kebanyakan manusia tidak mendapatkan kebaikan dari pembicaraan rahasia di antara mereka. Tapi orang yang berbicara dan memerintahkan bersedekah di jalan Allah تعالى, mengatakan kebaikan yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain. Allah سبحانه وتعالى akan memberinya pahala yang sangat besar.
Allah تعالى berfirman:
لَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّـهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ وَأَنَّ اللَّـهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
“Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?” [QS. At-Taubah: 104]
Apakah orang-orang yang bertaubat tidak mengetahui bahwa Allah تعالى menerima taubat orang-orang yang bertaubat kepada-Nya, merahmati, mengampuni kesalahan dan menerima sedekah mereka. Karena Dia banyak mengampuni orang-orang yang meninggalkan kemaksiatan dan menuju kepada ketaatan serta menyesali dosa yang pernah ia lakukan.
Allah تعالى berfirman:
مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّـهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَاللَّـهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” [QS. Al-Baqarah: 245]
Siapakah di antara kalian yang bersegera memberikan hartanya untuk mencari keridhaan Rabbnya dan membela agama-Nya, maka hartanya tidak akan hilang. Tapi ia sebagai piutang yang dilipatgandakan dan kebaikan yang melimpah. Karena satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh hingga tujuh ratus, bahkan berkali-kali lipat atas kehendak Allah سبحانه وتعالى.
Allah تعالى berfirman:
إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّـهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” [QS. Al-Hadid: 18]
Laki-laki maupun perempuan yang menyedekahkan karunia Allah سبحانه وتعالى dan menafkahkannya di jalan Allah berupa rizki mereka yang baik –karena mencari rizki dari sisi Allah–, tanpa menyebut-nyebutnya dan tidak menyakiti orang yang ia beri, maka Allah akan melipatgandakan karunia kepada mereka dengan masuk surga yang penuh kenikmatan di sisi Rabb yang Maha Pemurah.
Allah تعالى berfirman:
وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللَّـهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا ۚ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّـهَ ۖ إِنَّ اللَّـهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ …
“… Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. Al-Muzzammil: 20]
Segala sesuatu yang kita lakukan berupa kebaikan karena Wajah Allah akan kalian jumpai dalam buku catatan amal pada Hari Kiamat. Itu lebih baik dari apa yang kalian nafkahkan untuk berbagai kesenangan dunia, lebih besar pahalanya, dan lebih besar manfaatnya. Karena itu, mohonlah ampunan kepada Allah سبحانه وتعالى dan mintalah rahmat-Nya. Dia Maha Mengampuni segala dosa, merahmati orang yang bertaubat dan menghapuskan segala kesalahan, bagi siapa yang kembali kepada-Nya dengan jujur.
Referensi bacaan:
Sedekah dalam pengertian syar’i adalah pemberian yang diniatkan untuk mendapatkan pahala di sisi Allah سبحانه وتعالى. Jadi, sedekah adalah mengeluarkan harta untuk mendekatkan diri kepada Allah سبحانه وتعالى. Sedekah adalah dinding kokoh yang menghalangi orang yang bersedekah dari keburukan, serta sebagai penolak bala dan keburukan yang besar.
Pentingnya bersedekah bagi umat Islam, telah banyak di firmankan oleh Allah سبحانه وتعالى. Yaitu antara lain:
Allah تعالى berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّـهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا ۖ لَّا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوا ۗ وَاللَّـهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” [QS. Al-Baqarah: 264]
Perumpamaan orang yang riya dengan nafkahnya ini seperti perumpamaan batu yang licin yang di atasnya terdapat sedikit tanah, lalu turunlah hujan deras dan menghilangkan tanah itu. Tinggallah batu itu dan hujan itu tidak memiliki pengaruh sedikitpun. Orang munafik menampakkan kebaikan kepada manusia seperti tanah yang ada di atas batu. Saat rahasia dan yang tersembunyi itu terkuak, ternyata ia adalah orang yang riya. (baca juga: Sedekah dengan riya, menghilangkan pahala laksana hujan melenyapkan debu)
Allah تعالى berfirman:
إِن تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنكُم مِّن سَيِّئَاتِكُمْ ۗ وَاللَّـهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [QS. Al-Baqarah: 271]
Allah تعالى akan menghapuskan dosa kita dengan sedekah itu, karena sedekah dapat menghapus kesalahan. Dia Maha Mengetahui tentang perkara yang tersembunyi dan rahasia, mengetahui segala niat, mengetahui siapa yang melakukannya, siapa yang menampakkannya, siapa yang menyembunyikan ucapannya. (baca juga: Menyembunyikan amalan lebih utama dari mengerjakan amalan tersebut)
Allah تعالى berfirman:
وَإِن كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَىٰ مَيْسَرَةٍ ۚ وَأَن تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” [QS. Al-Baqarah: 280]
Jika orang yang punya utang mengalami kesulitan untuk membayarnya, maka berilah tempo kepadanya sampai Allah سبحانه وتعالى memberikan kemudahan kepadanya untuk melunasi utangnya. Namun, jika kita menggugurkan sebagian hak kalian darinya, maka ini lebih bagus. Jika kita tahu bahwa Allah akan memberi balasan kepada orang yang berbuat kebaikan karena kebaikannya, seperti ia menghapuskan utang dari orang yang kesulitan untuk membayarnya. (baca juga: Delapan golongan yang berhak menerima sedekah)
Allah تعالى berfirman:
لَّا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِّن نَّجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّـهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” [QS. An-Nisa: 114]
Kebanyakan manusia tidak mendapatkan kebaikan dari pembicaraan rahasia di antara mereka. Tapi orang yang berbicara dan memerintahkan bersedekah di jalan Allah تعالى, mengatakan kebaikan yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain. Allah سبحانه وتعالى akan memberinya pahala yang sangat besar.
Allah تعالى berfirman:
لَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّـهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ وَأَنَّ اللَّـهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
“Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?” [QS. At-Taubah: 104]
Apakah orang-orang yang bertaubat tidak mengetahui bahwa Allah تعالى menerima taubat orang-orang yang bertaubat kepada-Nya, merahmati, mengampuni kesalahan dan menerima sedekah mereka. Karena Dia banyak mengampuni orang-orang yang meninggalkan kemaksiatan dan menuju kepada ketaatan serta menyesali dosa yang pernah ia lakukan.
Allah تعالى berfirman:
مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّـهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَاللَّـهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” [QS. Al-Baqarah: 245]
Siapakah di antara kalian yang bersegera memberikan hartanya untuk mencari keridhaan Rabbnya dan membela agama-Nya, maka hartanya tidak akan hilang. Tapi ia sebagai piutang yang dilipatgandakan dan kebaikan yang melimpah. Karena satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh hingga tujuh ratus, bahkan berkali-kali lipat atas kehendak Allah سبحانه وتعالى.
Allah تعالى berfirman:
إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّـهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” [QS. Al-Hadid: 18]
Laki-laki maupun perempuan yang menyedekahkan karunia Allah سبحانه وتعالى dan menafkahkannya di jalan Allah berupa rizki mereka yang baik –karena mencari rizki dari sisi Allah–, tanpa menyebut-nyebutnya dan tidak menyakiti orang yang ia beri, maka Allah akan melipatgandakan karunia kepada mereka dengan masuk surga yang penuh kenikmatan di sisi Rabb yang Maha Pemurah.
Allah تعالى berfirman:
وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللَّـهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا ۚ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّـهَ ۖ إِنَّ اللَّـهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ …
“… Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. Al-Muzzammil: 20]
Segala sesuatu yang kita lakukan berupa kebaikan karena Wajah Allah akan kalian jumpai dalam buku catatan amal pada Hari Kiamat. Itu lebih baik dari apa yang kalian nafkahkan untuk berbagai kesenangan dunia, lebih besar pahalanya, dan lebih besar manfaatnya. Karena itu, mohonlah ampunan kepada Allah سبحانه وتعالى dan mintalah rahmat-Nya. Dia Maha Mengampuni segala dosa, merahmati orang yang bertaubat dan menghapuskan segala kesalahan, bagi siapa yang kembali kepada-Nya dengan jujur.
Referensi bacaan:
- Al-Qur’an Karim dan terjemahannya
- Sedekah Menolak Bala, Musthafa Syaikh Ibrahim Haqqi, Pustaka at-Tazkia, Jakarta
Sumber:http://www.risalah.net/sedekah-sebuah-penjelasan-ilahi/
Obat Bisul Di Kaki
ReplyDeleteObat Pendarhaan Di Hidung
Obat Polip Gusi
Obat Benjolan Di Gusi
Obat Pinggang Ngilu
Obat Radang Tenggorokan Anak
Obat Polip Di Dalam Telinga
Obat Patah Tulang Jari Kaki
Obat Kebas Pada Lidah