Nikmatnya Sedekah di Jalan Allah -
Oleh : Raufi Yakub, Mahasiswa IAIN Sumut
Kata sedekah berasal dari bahasa Arab yaitu shadaqah dimana Shadaqah itu berasal dari kata "as-Shadiq" yang berarti benar. Dalam artian sedekah itu merupakan ibadah yang benar di sisi Allah SWT. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan, sedekah sebagai derma kepada orang miskin dan sebagainya (berdasarkan cinta kasih kepada sesama manusia).
Ditinjau dari segi istilah, sedekah merupakan pemberian dalam bentuk sesuatu kepada orang lain tanpa mengharap imbalan apa pun. Menurut istilah Fiqh yaitu pemberian berupa sesuatu yang berguna bagi orang lain yang memerlukan bantuan (fakir miskin) dengan tujuan beribadah (mencari pahala) kepada Allah SWT semata.
Jika dipikirkan dari sisi logika, sedekah dapat mengurangi harta yang dimiliki seseorang, karena memberikan sesuatu tanpa ada umpan balik yang didapat. Namun, pada hakikatnya sedekah merupakan ibadah yang faedahnya dapat menambah harta bahkan lebih dari yang kita sedekahkan.
Allah SWT Berfirman:
Oleh : Raufi Yakub, Mahasiswa IAIN Sumut
Kata sedekah berasal dari bahasa Arab yaitu shadaqah dimana Shadaqah itu berasal dari kata "as-Shadiq" yang berarti benar. Dalam artian sedekah itu merupakan ibadah yang benar di sisi Allah SWT. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan, sedekah sebagai derma kepada orang miskin dan sebagainya (berdasarkan cinta kasih kepada sesama manusia).
Ditinjau dari segi istilah, sedekah merupakan pemberian dalam bentuk sesuatu kepada orang lain tanpa mengharap imbalan apa pun. Menurut istilah Fiqh yaitu pemberian berupa sesuatu yang berguna bagi orang lain yang memerlukan bantuan (fakir miskin) dengan tujuan beribadah (mencari pahala) kepada Allah SWT semata.
Jika dipikirkan dari sisi logika, sedekah dapat mengurangi harta yang dimiliki seseorang, karena memberikan sesuatu tanpa ada umpan balik yang didapat. Namun, pada hakikatnya sedekah merupakan ibadah yang faedahnya dapat menambah harta bahkan lebih dari yang kita sedekahkan.
Allah SWT Berfirman:
"Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan baginya pahala yang banyak." (QS. Al-Hadild 57:11)
Pinjaman kepada Allah maksudnya ialah mengeluarkan harta di jalan Allah.
Sedekah merupakan bagian dari mengeluarkan harta di jalan Allah. Ayat di atas sangat jelas menerangkan bahwa apabila seseorang senantiasa bersedekah, maka Allah akan melipatgandakan balasan dari harta yang disedekahkan.
Barangkali kita sering merasa bahwa balasan itu tidak pernah kita dapatkan. Hal itu terjadi bukan karena Allah tidak adil kepada kita, atau Allah mengingkari firman-Nya sendiri, melainkan karena kurangnya rasa syukur dari pribadi kita sendiri, padahal Allah sudah memberikan balasan yang bahkan jauh lebih besar dari harta yang kita sedekahkan tetapi kita tidak menyadarinya.
Faktor lain yang membuat ibadah sedekah kita lemah selama ini adalah keimanan kita terhadap janji Allah. Jika ditinjau dari kisah nyata, Millioneir yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia. Percaya atau tidak, bahwa Millioneir tersebut pernah bersedekah 50% dari hartanya, bahkan pernah juga dia berdonasi hampir 100% dari keseluruhan hartanya.
Namun, apa yang dilakukannya tidaklah membuatnya jatuh miskin, bahkan hartanya bertambah banyak, USD 15,8 miliar di sepanjang 2013, sehingga total hartanya mencapai USD 78,5 miliar atau nyaris Rp1.000 triliun tepatnya Rp973,4 triliun. Janji Allah pasti terjadi jika kita sepenuh hati mengimani-Nya. Millioneir tersebut (yang bukan seorang mukmin) tidak pernah takut bersedekah. Sudah sepatutnya orang yang beriman lebih yakin akan janji Allah daripada yang orang kafir.
Rasullah bersabda: "Tidak akan pernah berkurang harta yang disedekahkan ... Kecuali ia bertambah… bertambah… bertambah…" (HR. at-Tirmidzi)
Hal yang membedakan antara sedekahnya seorang mukmin dan sedekahnya orang tak beriman ialah ganjaran pahala dari Allah. Allah akan membalas sedekah siapa saja dalam bentuk nyata atau duniawi, tetapi hanya orang-orang yang beriman kepada Allah lah yang berhak mendapat ganjaran duniawi sekaligus pahala dari-Nya.
Selain balasan pahala dan ganjaran dunia yang diberikan Allah, sedekah juga mempunyai banyak keutamaan lainnya, seperti dalam sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Tirmidzi bahwa sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.
Hal ini disebabkan karena selain sedekah akan mendapat kemuliaan disisi Allah, seseorang yang bersedekah akan mempererat jalinan kekeluargaan kepada sesama manusia.
Keutamaan lainnya dari seorang yang rela mengeluarkan hartanya khususnya di jalan Allah ialah mendapat naungan Allah di hari kiamat kelak. Hal ini telah dikisahkan Rasulullah kepada para sahabat bahwa akan ada 7 jenis manusia yang mendapat naungan di suatu hari yang ketika itu tidak ada naungan lain selain dari Allah, yaitu hari akhir.
Salah satu golongan manusia yang mendapatkannya adalah orang yang gemar bersedekah dengan tangan kanannya, lalu ia menyembunyikan amalnya dan dari orang lain tidak mengungkitnya ibarat tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya. (HR. Bukhari).
Sebagai orang yang mempunyai keimanan yang kuat terhadap hari akhir, pastinya ingin mendapatkan naungan dari Allah di hari akhir kelak. Namun, satu hal yang harus diwaspadai bagi orang yang bersedekah yaitu jangan sampai sedekah kita ternodai hanya karena kita suka memamer-mamerkan kedermawanan kita.
Sedekah merupakan bagian dari mengeluarkan harta di jalan Allah. Ayat di atas sangat jelas menerangkan bahwa apabila seseorang senantiasa bersedekah, maka Allah akan melipatgandakan balasan dari harta yang disedekahkan.
Barangkali kita sering merasa bahwa balasan itu tidak pernah kita dapatkan. Hal itu terjadi bukan karena Allah tidak adil kepada kita, atau Allah mengingkari firman-Nya sendiri, melainkan karena kurangnya rasa syukur dari pribadi kita sendiri, padahal Allah sudah memberikan balasan yang bahkan jauh lebih besar dari harta yang kita sedekahkan tetapi kita tidak menyadarinya.
Faktor lain yang membuat ibadah sedekah kita lemah selama ini adalah keimanan kita terhadap janji Allah. Jika ditinjau dari kisah nyata, Millioneir yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia. Percaya atau tidak, bahwa Millioneir tersebut pernah bersedekah 50% dari hartanya, bahkan pernah juga dia berdonasi hampir 100% dari keseluruhan hartanya.
Namun, apa yang dilakukannya tidaklah membuatnya jatuh miskin, bahkan hartanya bertambah banyak, USD 15,8 miliar di sepanjang 2013, sehingga total hartanya mencapai USD 78,5 miliar atau nyaris Rp1.000 triliun tepatnya Rp973,4 triliun. Janji Allah pasti terjadi jika kita sepenuh hati mengimani-Nya. Millioneir tersebut (yang bukan seorang mukmin) tidak pernah takut bersedekah. Sudah sepatutnya orang yang beriman lebih yakin akan janji Allah daripada yang orang kafir.
Rasullah bersabda: "Tidak akan pernah berkurang harta yang disedekahkan ... Kecuali ia bertambah… bertambah… bertambah…" (HR. at-Tirmidzi)
Hal yang membedakan antara sedekahnya seorang mukmin dan sedekahnya orang tak beriman ialah ganjaran pahala dari Allah. Allah akan membalas sedekah siapa saja dalam bentuk nyata atau duniawi, tetapi hanya orang-orang yang beriman kepada Allah lah yang berhak mendapat ganjaran duniawi sekaligus pahala dari-Nya.
Selain balasan pahala dan ganjaran dunia yang diberikan Allah, sedekah juga mempunyai banyak keutamaan lainnya, seperti dalam sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Tirmidzi bahwa sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.
Hal ini disebabkan karena selain sedekah akan mendapat kemuliaan disisi Allah, seseorang yang bersedekah akan mempererat jalinan kekeluargaan kepada sesama manusia.
Keutamaan lainnya dari seorang yang rela mengeluarkan hartanya khususnya di jalan Allah ialah mendapat naungan Allah di hari kiamat kelak. Hal ini telah dikisahkan Rasulullah kepada para sahabat bahwa akan ada 7 jenis manusia yang mendapat naungan di suatu hari yang ketika itu tidak ada naungan lain selain dari Allah, yaitu hari akhir.
Salah satu golongan manusia yang mendapatkannya adalah orang yang gemar bersedekah dengan tangan kanannya, lalu ia menyembunyikan amalnya dan dari orang lain tidak mengungkitnya ibarat tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya. (HR. Bukhari).
Sebagai orang yang mempunyai keimanan yang kuat terhadap hari akhir, pastinya ingin mendapatkan naungan dari Allah di hari akhir kelak. Namun, satu hal yang harus diwaspadai bagi orang yang bersedekah yaitu jangan sampai sedekah kita ternodai hanya karena kita suka memamer-mamerkan kedermawanan kita.
Sumber:http://batakpos.co/read-4769-nikmatnya-sedekah-di-jalan-allah.html
0 comments Blogger 0 Facebook
Post a Comment