MEMAHAMI SEDEKAH

Pengertian sedekah

Sedekah secara bahasa berasal dari huruf shad, dal, dan qaf, serta dari unsur ash-shidq yang berarti benar atau jujur. Sedekah menunjukkan kebenaran penghambaan seseorang kepada Allah ta’ala.

Secara etimologi, sedekah ialah kata benda yang dipakai untuk suatu hal yang diberikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian sedekah adalah pemberian kepada orang lain dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada Allah ta’ala, dan diberikan kepada orang yang sangat membutuhkan tanpa mengharapkan pengganti pemberian tersebut.

Sedekah adalah nafkah yang diharapkan mendapatkan pahala dengannya. Sedekah adalah amalan yang paling utama dan amat dicintai oleh Alloh Ta’ala. Hal ini ditunjukkan oleh hadits Ibnu ‘Umar radhiallohu ‘anhuma yang diriwayatkan secara marfu’:

“Amalan yang paling dicintai oleh Alloh Ta’ala adalah engkau memberikan rasa gembira kepada orang mukmin, meringankan bebannya, membayar hutangnya atau menghilangkan rasa laparnya.”

Firman Allah SWT:

"Dan bersedekalah pada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah. ( Q.S. Yusuf : 88 )

Keutamaan dari sedekah

a. Sedekah merupakan salah satu amal shaleh yang tidak akan terputus pahalanya
b. sedekah merupakan tabungan untuk hidup diakhirat kelak.

Rukun dan Syarat Sedekah

Rukun sedekah dan syaratnya masing-masing adalah sebagai berikut :
  • Orang yang memberi, syaratnya orang yang memiliki benda itu dan berhak untuk mentasharrufkan ( memperedarkannya )
  • Orang yang diberi, syaratnya berhak memiliki. Dengan demikian tidak sah memberi kepada anak yang masih dalam kandungan ibunya atau memberi kepada binatang, karena keduanya tidak berhak memiliki sesuatu.
  • Ijab dan qabul, ijab ialah pernyataan pemberian dari orang yang memberi sedangkan qabul ialah pernyataan penerimaan dari orang yang menerima pemberian.
    Barang yang diberikan, syaratnya barang yang dapat dijual
    Perbedaan shadaqah dan infak, bahwa shadaqah lebih bersifat umum dan luas, sedangkan infak adalah pemberian yang dikeluarkan pad a waktu menerima rizki atau karunia Allah. Namun keduanya memiliki kesamaan, yakni tidak menentukan kadar, jenis, maupun jumlah, dan diberikan dengan mengharap ridha Allah semata.
  • Berssedekah haruslah dengan niat yang ikhlas, jangan ada niat ingin dipuji (riya) atau dianggap dermawan, dan jangan menyebut-nyebut shadaqah yang sudah dikeluarkan, apalagi menyakiti hati si penerima. Sebab yang demikian itu dapat menghapuskan pahala shadaqah. Allah berfirman dalam surat AI Baqarah ayat 264 : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan ( pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti ( perasaan si penerima ), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia …” (QS. AI Baqarah : 264)

Sumber: http://syaahwaall.blogspot.com/2014/01/makalah-tentang-wakaf-hibah-sedekah-dan.html

0 comments Blogger 0 Facebook

Post a Comment

 
Rahasia Sedekah © 2013. All Rights Reserved. Share on Blogger Template Free Download. Powered by Blogger
Top