Oleh: Syaikh Abdurrazzaq Al Badr
“Seandainya nilai dunia ini di sisi Allah sama nilainya dengan sayap seekor nyamuk, niscaya Allah tak akan memberi minum kepada orang kafir walau seteguk air pun” (HR. At-Tirmidzi).
Bumi dan segala isinya sangat kecil nilainya di mata Allah. Kecil nilainya bahkan tak sebanding dengan nilai satu sayap nyamuk pun. Sehingga maunya tidak ada hamba yang merasa rugi menyisihkan sedikit dari yang didapat dari dunia ini untuk sedekah. Apalagi sedikit sedekah yang diberikan dengan hati yang ikhlas oleh seseorang hamba, begitu besar maknanya di mata Allah.
Apalagi sedekah di saat diri sendiri sedang sangat membutuhkannya. Hal ini menunjukkan betapa besar penghargaan Allah untuk setiap perbuatan baik yang dilakukan hamba- hambaNya. Padahal sedekah yang diberikan manusia juga berasal dari karunia Allah yang ditebarkan di muka bumi ini setiap hari. Kalau Allah berkehendak, bisa saja tidak dihargai. Tapi Allah Maha Penyayang, yang sangat menghargai hamba-hambaNya yang mau bekerja mencari rezeki dan menyisihkan sebahagiannya untuk disedekahkan.
Bahkan, pahala sedekah bisa didapat dengan menafkahi diri sendiri dan anggota keluarga sendiri. Sebagaimana hadits:
“Barangsiapa menginfakkan harta untuk diri sendiri dengan maksud menjaga kehormatan diri, maka hal itu adalah termasuk amal sedekah. Dan barangsiapa menginfakkan hartanya untuk kepentingan anak, istri, dan keluarga yang menjadi tanggungannya, maka hal itu adalah termasuk amal sedekah” (HR. Ahmad).
Namun demikian, harta yang bernilai sedekah tentunya yang halal. Sedangkan harta haram tidak akan pernah diterima sebagai sedekah.
“Seandainya nilai dunia ini di sisi Allah sama nilainya dengan sayap seekor nyamuk, niscaya Allah tak akan memberi minum kepada orang kafir walau seteguk air pun” (HR. At-Tirmidzi).
Bumi dan segala isinya sangat kecil nilainya di mata Allah. Kecil nilainya bahkan tak sebanding dengan nilai satu sayap nyamuk pun. Sehingga maunya tidak ada hamba yang merasa rugi menyisihkan sedikit dari yang didapat dari dunia ini untuk sedekah. Apalagi sedikit sedekah yang diberikan dengan hati yang ikhlas oleh seseorang hamba, begitu besar maknanya di mata Allah.
Apalagi sedekah di saat diri sendiri sedang sangat membutuhkannya. Hal ini menunjukkan betapa besar penghargaan Allah untuk setiap perbuatan baik yang dilakukan hamba- hambaNya. Padahal sedekah yang diberikan manusia juga berasal dari karunia Allah yang ditebarkan di muka bumi ini setiap hari. Kalau Allah berkehendak, bisa saja tidak dihargai. Tapi Allah Maha Penyayang, yang sangat menghargai hamba-hambaNya yang mau bekerja mencari rezeki dan menyisihkan sebahagiannya untuk disedekahkan.
Bahkan, pahala sedekah bisa didapat dengan menafkahi diri sendiri dan anggota keluarga sendiri. Sebagaimana hadits:
“Barangsiapa menginfakkan harta untuk diri sendiri dengan maksud menjaga kehormatan diri, maka hal itu adalah termasuk amal sedekah. Dan barangsiapa menginfakkan hartanya untuk kepentingan anak, istri, dan keluarga yang menjadi tanggungannya, maka hal itu adalah termasuk amal sedekah” (HR. Ahmad).
Namun demikian, harta yang bernilai sedekah tentunya yang halal. Sedangkan harta haram tidak akan pernah diterima sebagai sedekah.
Sesungguhnya diantara sarana yang efektif dan sebab-sebab yang bermanfaat untuk mengobati si sakit serta menyembuhkannya juga sebagai sarana mencari kesembuhan adalah sedekah, khususnya memberi air dengan cara menggali sumur, memasang pipa-pipa air, pendingin air atau penyaring air dan selainya, karena air itu memberikan kehidupan sebagaimana firman Allah ta’ala:
"Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" ( Surat Al Anbiya’ : 30 )
Air juga memberi manfaat diniyah maupun dunyawiyah, ia adalah sesuatu yang suci yang bisa mengangkat hadas, menghilangkan kotoran yang menempel di badan, ia mensuplay air bagi badan-badan manusia serta mengenyangkan yang kehausan.
Maka sebaik-baik sedekah adalah memberi air sebagai mana Imam Nasa’iy (3665) meriwayatkan dari Sa’ad bin Ubadah yang berkata, “aku berkata wahai Rasulullah sedekah apakah yang paling utama??? beliau menjawab memberi air”
Maka memberi air adalah termasuk sedekah yang disyukuri, amalan yang baik, serta sebab yang paling berpengaruh dari diampuninya dosa-dosa.
Al Imam Al Bukhori (2363) dan Al Imam Muslim (2244) meriwayatkan dari Abu huroiroh rodiyallohu ‘anhu bahwa Rasulullah shalallaahuu ‘alaihi wa sallam bersabda, :
“Ketika seorang lelaki sedang berjalan disebuah jalan ia merasakan panas yang teramat sangat, lau ia mendapatkan sumur dan turun kedalamnya, minum kemudian keluarlah ia dari dalam sumur. Tiba-tiba ia melihat sekor anjing yang menjilat-jilat memakan tanah dikarenakan rasa haus yang sangat hebat, lelaki itupun berkata, anjing ini sedang merasakan kehausan yang sangat dahsyat seperti yang tadi aku rasakan, maka ia lantas turun kedalam sumur kembali dan memenuhi sepatunya dengan air dan memegangnya dengan mulutnya kemudian naik untuk memberi minum si anjing.
Maka Allah pun berterima kasih kepadanya dan mengampuni lelaki tadi. Para sahabat bertanya, wahai Rasulullah apakah kita diberi pahala karena menolong binatang? Kebaikan yang diberikan kepada tiap makhluk hidup ada pahalanya” .
Maka memberi air adalah termasuk yang paling besar manfaatnya, paling banyak faidahnya, paling agung barokahnya.
Al Imam Ahmad telah meriwayatkan didalam musnad : 6\7, An Nasa’i : 3666,
Dari Sa’ad bin Ubadah yang ibunya wafat, ia lalu berkata kepada Rasulullah ;
Sesungguhnya ibuku wafat apakah aku boleh bersedekah untuknya? Kata Rasulullah, Ya. Sa’ad bertanya ; Sedekah apakah yang paling utama? Rasulullah menjawab ; Memberi air minum .
Sesungguhnya ibuku wafat apakah aku boleh bersedekah untuknya? Kata Rasulullah, Ya. Sa’ad bertanya ; Sedekah apakah yang paling utama? Rasulullah menjawab ; Memberi air minum .
Berkata Hasan al Basri, “Itu adalah sumur air yang dibuat oleh keluarga Sa’ad di madinah”
Apabila manfaat bersedekah dengan air sudah sampai pada taraf ini, maka menyembuhkan si sakit dengan cara bersedekah air itu mempunyai manfaat yang sangat agung dan pengaruh yang sangat berbarokah yang telah terbukti berdasarkan ketentuan syari’at dan penelitian ilmiyah.
Berkata Imam Ibnul Qoyyim rahimahullahu ta’ala di dalam kitab wabilush shoyyib : 57, "Sesungguhnya sedekah itu memiliki pengaruh yang luar biasa di dalam menolak berbagai macam musibah, dan ini sudah sangat dimaklumi oleh seluruh manusia baik yang awam maupun yang berilmu, seluruh penduduk bumi mengakuinya karena mereka telah membuktikannya”.
Dan diantara bukti-bukti berupa penelitian ilmiyyah adalah apa yang disebutkan oleh Al Hafidz al Mundziry didalam kitab At Targib Wat Tarhib : 1426.
Apabila manfaat bersedekah dengan air sudah sampai pada taraf ini, maka menyembuhkan si sakit dengan cara bersedekah air itu mempunyai manfaat yang sangat agung dan pengaruh yang sangat berbarokah yang telah terbukti berdasarkan ketentuan syari’at dan penelitian ilmiyah.
Berkata Imam Ibnul Qoyyim rahimahullahu ta’ala di dalam kitab wabilush shoyyib : 57, "Sesungguhnya sedekah itu memiliki pengaruh yang luar biasa di dalam menolak berbagai macam musibah, dan ini sudah sangat dimaklumi oleh seluruh manusia baik yang awam maupun yang berilmu, seluruh penduduk bumi mengakuinya karena mereka telah membuktikannya”.
Dan diantara bukti-bukti berupa penelitian ilmiyyah adalah apa yang disebutkan oleh Al Hafidz al Mundziry didalam kitab At Targib Wat Tarhib : 1426.
Dari Ali bin Hasan bin Syaqiq berkata, aku mendengar Ibnul Mubarok ditanya seorang lelaki :
Wahai Abu Abdirrohman ada luka di lututku aku telah berusha mengobatinya dengan berbagi macam obat, bertanya kepada berbagai macam tabib tapi tetap tidak bisa memberiku manfaat..???
Ibnul Mubarok berkata, pergilah kesuatu tempat lalu pilihlah lokasi dimana manusia membutuhkan air, lalu galilah sumur diatasnya aku berharap akan muncul mata air disana yang akan menahan darah dari dirimu. Lelaki itupun melakukan saran tersebut maka sembuhlah ia.
Diriwayatkan oleh Al Baihaqy, beliau berkata yang semisal ini adalah apa yang terjadi pada Syaikh kami Al Hakim Abu Abdillah rohimahullohu ta’ala, beliau mempunyai luka di wajahnya dan mengobatinya dengan berbagai macam metode pengobatan tapi tidak sembuh.
Hingga akhirnya hampir setahun beliau menderita sakit tersebut, sampai ia meminta kepada Al Ustadz Al Imam Abu Utsman As Shobuny agar mndoakannya dimajelisnya ketika hari jum’at. Maka beliau mendoakannya dan manusia mengamini.
Dan pada hari jum’at yang lain datanglah seorang wanita ke masjid memberitahukan sebuah lokasi, dan ia bercerita bahwa ketika ia pulang kerumah ia bersungguh-sungguh mendoakan Al Hakim Abu Abdillah di malam itu(yaitu jumat malam dimana siang Harinya Imam Ash Shobuny berdoa dan manusia mengamini) lalu ia melihat Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam didalam mimpi seolah-olah beliau berkata, perintahku untuk Abu abdillah hendaknya ia memperluas air minum bagi kaum muslimin.
Lalu wanita itu bersama Abu Abdillah mendatangi lokasi yang dimaksud dan ia memerintahkan untuk membangun sarana penampung air di pintu rumahnya, ketika telah selesai membangun sarana air ia memerintahkan untuk mengisinya dengan air dan menaruh jamad di dalamnya, maka manusia mengambil air darinya untuk minum. Tidak berlalu sepekan nampaklah tanda-tanda kesembuhan dan hilanglah penyakitnya sehingga wajahnya kembali seperti semula, Dan ia hidup setelah itu dalam kurun waktu yang lama.
Ini saja teman, mari kita memohon kepada Allah Zat yang maha Pemurah agar menyembuhkan kerabat kita yang sakit, dan saudara-saudara kita kaum muslimin yang sakit, sesungguhnya Allah adalah Zat Yang Maha Suci, Maha Mendengar, Maha mengabulkan permohonan, serta Maha Dekat.
Diterjemahkan secara bebas oleh abul aswad al bayaty dari makalah Syaikh Abdurrozaq al badr di : http://www.al-badr.net/
Wahai Abu Abdirrohman ada luka di lututku aku telah berusha mengobatinya dengan berbagi macam obat, bertanya kepada berbagai macam tabib tapi tetap tidak bisa memberiku manfaat..???
Ibnul Mubarok berkata, pergilah kesuatu tempat lalu pilihlah lokasi dimana manusia membutuhkan air, lalu galilah sumur diatasnya aku berharap akan muncul mata air disana yang akan menahan darah dari dirimu. Lelaki itupun melakukan saran tersebut maka sembuhlah ia.
Diriwayatkan oleh Al Baihaqy, beliau berkata yang semisal ini adalah apa yang terjadi pada Syaikh kami Al Hakim Abu Abdillah rohimahullohu ta’ala, beliau mempunyai luka di wajahnya dan mengobatinya dengan berbagai macam metode pengobatan tapi tidak sembuh.
Hingga akhirnya hampir setahun beliau menderita sakit tersebut, sampai ia meminta kepada Al Ustadz Al Imam Abu Utsman As Shobuny agar mndoakannya dimajelisnya ketika hari jum’at. Maka beliau mendoakannya dan manusia mengamini.
Dan pada hari jum’at yang lain datanglah seorang wanita ke masjid memberitahukan sebuah lokasi, dan ia bercerita bahwa ketika ia pulang kerumah ia bersungguh-sungguh mendoakan Al Hakim Abu Abdillah di malam itu(yaitu jumat malam dimana siang Harinya Imam Ash Shobuny berdoa dan manusia mengamini) lalu ia melihat Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam didalam mimpi seolah-olah beliau berkata, perintahku untuk Abu abdillah hendaknya ia memperluas air minum bagi kaum muslimin.
Lalu wanita itu bersama Abu Abdillah mendatangi lokasi yang dimaksud dan ia memerintahkan untuk membangun sarana penampung air di pintu rumahnya, ketika telah selesai membangun sarana air ia memerintahkan untuk mengisinya dengan air dan menaruh jamad di dalamnya, maka manusia mengambil air darinya untuk minum. Tidak berlalu sepekan nampaklah tanda-tanda kesembuhan dan hilanglah penyakitnya sehingga wajahnya kembali seperti semula, Dan ia hidup setelah itu dalam kurun waktu yang lama.
Ini saja teman, mari kita memohon kepada Allah Zat yang maha Pemurah agar menyembuhkan kerabat kita yang sakit, dan saudara-saudara kita kaum muslimin yang sakit, sesungguhnya Allah adalah Zat Yang Maha Suci, Maha Mendengar, Maha mengabulkan permohonan, serta Maha Dekat.
Diterjemahkan secara bebas oleh abul aswad al bayaty dari makalah Syaikh Abdurrozaq al badr di : http://www.al-badr.net/
0 comments Blogger 0 Facebook
Post a Comment