Menanamkan Kecintaan Bersedekah
“Bersedekahlah kamu walau hanya dengan secuil kurma, karena hal itu dapat mengganjal perut orang yang lapar dan menghapuskan kesalahan sebagaimana air dapat memadamkan api.” (shahih al-jami’ ash-shaghir no 2951)
Harta yang kita miliki saat ini adalah milik Allah. Hanya sebagai pinjaman atau titipan, yang menjadi ujian bagi kita. Yang pada suatu hari nanti kita harus mengembalikannya dan mempertanggungjawabkan atasnya. Itulah mengapa disyariatkannya bersedekah, yakni untuk menyucikan harta kita dari hak-hak yang seharusnya diberikan. Maka bijaklah jika kita sebagai orang tua mulai menanamkan kecintaan bersedekah pada anak-anak sejak usia dini.
Tanamkan kepedulian. Akar empati sesungguhnya bisa dan sangat mudah ditumbuhkan pada saat anak-anak masih kecil. Pertama, ajaklah mereka untuk menjadi pengamat kehidupan. Biarkan mereka menilai bagaimana kehidupan orang-orang papa dan fakir, juga anak-anak jalanan yang harus mengamen. Munculkan ide-ide untuk diskusi. Mintalah mereka untuk mengungkapkan perasaan-perasaan terdalam mereka terhadap apa yang mereka saksikan. Kedua, motivasi mereka untuk berbuat. Misalnya, bantu mereka untuk mengumpulkan pakaian-pakaian lama yang masih layak pakai, atau buku-buku cerita, atau menyisihkan uang jajan. Lalu ajak mereka untuk memberikannya kepada yang berhak.
Beritahu mereka bahwa bersedekah bukan akan mengurangi apa yang mereka miliki, namun akan menjaga harta dari musibah, kerusakan, hilangnya keberkahan, bahkan ganti yang lebih baik. Anda mungkin perlu membacakan kisah-kisah teladan tentang kejaiban bersedekah pada si kecil.
Berikan contoh. Anak-anak meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Jika anak terbiasa melihat Anda senang “mengulurkan tangan” untuk menolong dan memberi, maka secara otomatis ia akan meniru apa yang Anda lakukan.
Akan tetapi, jika anak Anda menolak untuk memberikan barang miliknya untuk sedekah, jangan paksa ia untuk melakukannya. Hal ini biasa terjadi pada anak-anak. Mereka masih sering menganggap penting sebuah barang sekalipun barang tersebut telah usang. Usulkan barang yang lain yang sekiranya anak Anda mau menyedekahkannya. Sambil perlahan-lahan Anda memberinya pengertian.
Sediakan kotak khusus. Anda boleh saja meletakkan sebuah kotak khusus untuk meletakkan barang-barang yang hendak disedekahkan. Ajaklah anak-anak berlomba memenuhi kotaknya. Jika telah penuh, mintalah mereka untuk membantu Anda merapikan barang-barang tersebut dan pergi bersama-sama memberikannya pada yang berhak. (http://pondokibu.com/)
SEDEKAH tidak harus banyak. Sedikit tapi ikhlas lebih berharga di mata Allah SWT. Apalagi bila dilakukan rutin. Cerita sederhana dari seorang anak kecil yang sudah dididik orang tuanya untuk selalu berbagi dengan orang lain yang lebih membutuhkan justru menyelamatkan jiwanya.
Sebuah rombongan murid TK dan para gurunya sedang mengadakan tour. Di tempat wisata, salah seorang anak didiknya melihat pengemis kecil, dia langsung merogoh sakunya dan memberikan satu lembar uang lima ribu. Gurunya melihat peristiwa itu lalu menegurnya, “Jangan banyak-banyak sayang kalau memberi pengemis.”
Si bocah kecil menjawab,”Kasihan dia, Bu!” Gurunya sejenak tertegun dengan jawaban si bocah tadi, Ibu guru tersebut malah justru terkesan dengan muridnya yang dermawan tersebut. Sampai-sampai dia menceritakan hal itu kepada guru-guru yang lain. Ketika rombongan pulang dari tempat wisata tiba-tiba bus yang mereka tumpangi mengelamai kecelakaan. Beberapa anak-anak murid TK tersebut meninggal dunia dan selebihnya terluka. baik luka parah maupun luka ringan.
Ketika orang tuanya mencari-cari dengan gelisah tentang keberadaan dan kondisi anaknya, seorang guru yang sedang terbaring di tempat tidur rumah sakit berkata kepada orang tua bocah itu,”Pak… bu,,,anak bapak selamat. Mungkin karena keajaiban sedekah ya pak!?,,tadi saya melihat anak bapak memberikan uang lima ribuan kepada pengemis kecil di tempat wisata. Bahkan saya sempat menegur , jangan banyak-banyak ya sayang…, tetapi anak bapak menjawab, katanya kasihan ….”
Orang tua si bocah langsung mengucap syukur karena anaknya rupanya selamat, cuma luka kecil. Luka yang tidak seberapa itu menyadadarkan si ibu guru bahwa sedekah anak kecil yang diberikan dengan tulus telah menyelamatkan jiwanya. Si Ibu guru telah disadarkan dengan perilaku muridnya yang selama ini belum pernah diajarkan olehnya. Subhanalloh. [kunfayakun] islampos
0 comments Blogger 0 Facebook
Post a Comment