Hukum Sedekah Mengharap Keajaiban Duniawi

Sebuah Pertanyaan Kepada Ustadz:
Assalamu’alikum wr.wb. Ustadz,
Ana mau bertanya, selama ini ana sering mendengar beberapa ustadz, bahkan jadi jargon tentang keajaiban sedekah. Padahal yang ana pahami dalam beribadah yang kita harapkan adalah pahala dari Allah (untuk akhirat), tidak dengan keajaiban-keajaiban (duniawi).  Mohon tanggapan dari ustadz.
Jazakumullah khairan
Asep Saepullah –  Jakarta
-------------------------------------

Ustadz memberikan jawaban:
Wa’alikumsalam wr.wb.Bpk. Asep yang dirahmati Allah swt,
Subhanallah, ketika Allah swt memerintahkan atau mengajurkan suatu amal, sejatinya kontribusi bagi pelaku bukan hanya bernilai di akhirat, di dunia pun dapat dirasakan manfaatnya.  Demikian halnya sedekah, motivasi perintahnya mengarah pada makna untuk kepentingan pelaku baik dunia maupun akhirat. Karena itu pencitraan sedekah dengan keajaiban adalah berdasarkan dalil, dan boleh-boleh saja, bahkan menjadi penting untuk memotivasi, menggerakan orang bersedekah.

Hal ini bisa dilihat bahwa di antara dalil mengenai sedekah adalah  berhubungan dengan fungsi di dunia. Misal, keajaiban sedekah dapat melipatgandakan harta, Allah swt berfirman, “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya.”

(Saba: 39) Dalam hadits qudsi Allah pun menegaskan, “Wahai anak Adam berinfaklah, maka Aku akan berinfak kepadamu.”  (HR. Muslim) 

Rasul saw bersabda, “Tidak akan pernah berkurang harta yang disedekahkan , kecuali ia bertambah, bertambah, bertambah.” (HR. at-Tirmidzi) 

Sedekah tidak akan mengurangi harta.” (HR. Muslim)

Keajaiban sedekah dapat memberi kesembuhan dari penyakitpun ditegaskan oleh beliau 
saw:“Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.”   
Dan masih banyak dalil seputar keajaiban sedekah yang  lain. Yang pada intinya, menghantarkan pemahaman bahwa dalam sedekah itu ada keajaiban, selain pahala di akhirat, juga bermakna untuk kebaikan hidup di dunia. Tepat ketika Rasulullah saw menegaskan:
 “Sedekah adalah bukti kebenaran.” (HR. Muslim) 
Benar, sedekah potensial hadir membuktikan kebenarannya dengan keajaiban-keajaiban  pada kehidupan pelakunya. Wallahu’alam.

 Kisah Teladan Tentang Sedekah

http://rahasia-sedekah.blogspot.com/
Alkisah seorang sahabat yang memeluk Islam di awal-awal nubuwwah, beliau juga termasuk 10 sahabat nabi yang dijamin masuk Jannah-Nya. Beliau, 'Abdurrahman ibn 'Auf  adalah sahabat yang juga seorang pedagang kaya pada saat di Mekkah. Pada saat turun perintah hijrah, beliau meninggalkan semua harta kekayaannya, hingga sampai di Madinah dengan tangan kosong. Lalu, beliau dipersaudarakan dengan salah seorang pedagang kaya oleh Rasulullah.

Ada satu kejadian unik pada saat pertemuan keduanya, ketika itu orang Anshar tersebut menawarkan kepadanya beberapa hal, "Sesungguhnya aku mempunyai beberapa kebun, silakan kau ambil separuhnya untukmu. Lalu aku juga punya 2 rumah, biarlah satu kuberikan untukmu. Aku juga mempunya 2 istri yang cantik jelita, pilihlah seorang yang berkenan di hatimu, dan jadikanlah istrimu."

'Abdurrahman ibn 'Auf berkata, "Tidak, kuucapkan terima kasih atas kebaikanmu. Kini, yang aku minta adalah, tunjukan aku jalan menuju pasar!" "Namun setidaknya menikahlah dulu." Ujar sahabat dari Anshar ini,"Insya Allah, satu bulan lagi aku menikah."

Mungkin menurut logika, mungkin akan lebih mudah memulai usaha dengan adanya kebun, rumah, dan istri. Namun tidak begitu bagi 'Abdurrahman ibn 'Auf. Kemudian  'Abdurrahman ibn 'Auf pun memulai usahanya di Madinah dari nol. Mulanya hanya sebagai kuli angkut, lalu sebagai makelar, hingga kemudian menjadi pedagang terjujur dan tesukses di sana. Ia menghancurkan kelicikan timbangan di pasar itu dengan kejujuran Islam. Tepat 1 bulan kemudian beliau bergegas menemui Rasulullah, namun kini sebagai pedagang yang jujur dan sukses. Ia berkata dengan tersipu bahwa ia akan menikah.

Lalu, secara rutin ia berinfak dalam jumlah yang amat besar, membagikannya ke penduduk Madinah, atau membiayai pasukan perang Kaum Muslimin. Bahkan jumlah infaqnya dapat mencapai 40.000 Dinar. Bila dikonversikan ke rupiah, maka pada saat ini bisa mencapai angka 64 milyar Rupiah.
Bayangkan saja, 1 kali kesempatan berinfak, maka 64 milyar rupiah telah disedekahkannya. Subhanallah! Inilah kapasitas seorang sahabat Nabi! Inilah  'Abdurrahman ibn' Auf.

Sumber : http://www.baitalkamil.org/stories/menjadi-kaya-dengan-sedekah

0 comments Blogger 0 Facebook

Post a Comment

 
Rahasia Sedekah © 2013. All Rights Reserved. Share on Blogger Template Free Download. Powered by Blogger
Top