Sewaktu bulan Ramadhan aku mengikuti sebuah pengajian yang membahas sedekah. Sedekah itu katanya ajaib, uang kita tidak akan pernah berkurang dengan sedekah, justru akan bertambah. Allah akan mengembalikan uang yang kita sedekahkan. Jika kita bersedekah tapi tidak ikhlas Allah tetap akan mengganti tetapi dalam jumlah yang sama dengan yang kita sedekahkan, tetapi jika kita bersedekah dengan ikhlas maka Allah mengganti dalam jumlah yang berlipat ganda. Jika kita mengalami hal yang tidak baik, maka kita harus mengevaluasi diri kita apakah kita sudah bersedekah. Misalkan ketika kita dicopet di bis, kenapa yang dicopet kita padahal banyak orang lain dalam bis, salah satu penyebabnya adalah karena disitu masih ada rizki orang lain yang belum kita sedekahkan.
Malam setelah mengikuti pengajian itu, aku berpikir sepertinya aku sangat kurang bersedekah, hari ini aku belum bersedekah dan dimana aku bisa bersedekah sekarang. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarku, ketika aku membuka pintu ternyata teman sekosanku yang datang, dia bilang “Mbak, aku sama teman-teman kampus mau ngadain sahur bersama anak jalanan, jadi mbak kita jualan mawar untuk ngumpulin dana. Mbak mau nyumbang? “ Subhanallah, Allah benar-benar mendengar kata hatiku, dan membuka jalan untukku beramal. Esoknya balasan itu juga benar-benar ada, temanku memberikan oleh-oleh sebuah barang yang memang sedang aku butuhkan. Subhanallah lagi, rahasia Allah tidak pernah kita duga.
Pengalaman tidak menyenangkan karena kurang bersedekah dialami oleh abangku. Suatu malam ketika shalat tarawih di mesjid Istiqlal, ketika mau bersedekah abang melihat ternyata dalam dompetnya tidak ada uang kecil, dan menanyakan padaku apakah ada uang kecil. Aku bilang “udah bang yang itu aja, masak sedekah pake uang kecil”. Akhirnya dia menyedehkan uang besarnya itu, setelah itu dia bilang padaku, “gapapa uang kecil kan yang penting ikhlas, daripada besar terus gak ikhlas”. Saat itu aku hanya senyum saja.
Besoknya Allah lagi-lagi menunjukkan padaku bagaimana ajaibnya sedekah. Sore itu aku dan abang buka bersama dengan teman-temanku di sebuah mall di kawasan Senen, ketika shalat magrib di mushala abang kehilangan sendalnya yang memang masih lumayan baru dan bagus. Aku senyum dan bilang “Bang itu karena sedekah gak ikhlas jadinya gitu, coba kenapa sendal abang yang diambil bukan punya teman-teman yang lain?”. Abang mengiyakan pernyataan ku dan tidak bisa mengelak lagi kemudian tersenyum.
Dan ternyata cobaan tidak sampai disitu saja, keluar dari mall ban motor yang kita naiki bocor, padahal sebelum berangkat tadi sudah kempes dan sudah diisi angin. Setelah ban ditambal, perjalanan dilanjutkan lagi. Sampai di depan Senayan ban motor bocor lagi karena ban luarnya memang sudah tipis dan sehingga ketika melewati lubang dijalan ban dalamnya bocor lagi. Ini benar membuat kita bingung karena waktu itu sudah pukul 9 malam, dan tidak ada tukang tambal ban yang buka lagi. Akhirnya dengan putus asa kita berusaha jalan pelan-pelan, siapa tau ketemu. Alhamdulillah di depan halte bis senayan ada bapak-bapak tukang tambal ban, dan akhirnya ban dalamnya diganti karena tidak bisa ditambal lagi. Alhamdulillah ada pertolongan Allah setelah diuji.
Benar-benar ajaib kan sedekah itu. Cerita ini tidak bermaksud ria, hanya ingin berbagi sedikit pengalaman. Mudah-mudahan memotivasi yang membaca untuk bersedekah.
0 comments Blogger 0 Facebook
Post a Comment