Sedekah Memang Bisa Membuat Makin Kaya -

Dalam anjuran sedekah terdapat suatu pesan yang jelas dan terang-terangan untuk menghindarkan diri agar tidak tenggelam dalam kebakhilan. Seseorang yang tak bersegera membebaskan dirinya dari sifat kikir, tak akan pernah merasakan nikmatnya indah bersedekah. Ia akan menghindari siapa saja yang menyeru untuk segera bersedekah, bahkan akan selalu memeluk karakter kekikiran, keserakahan untuk menumpuk harta dunia. Alloh telah menegaskan:

 “Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung.” (QS. al-Hasyr: 9)
 
Sabda Nabi SAW:

“Wahai Aisyah, jagalah dirimu dari api neraka walaupun dengan sepotong biji kurma, karena ia dapat mencegah dari kelaparan dan menggantinya dengan kekenyangan.”
(HR Ahmad)

Walaupun hanya dengan sepotong kurma, seorang muslim yang merealisasikannya pasti merasakan mulianya amalan yang satu ini. Meyakini akan tercegahnya dari kelaparan dan kekurangan menjadi fakir, justru lebih menguatkan langkahnya untuk lagi dan lagi menambah kemuliaan dan kedermawanannya bersedekah, bersedekah apa saja. Menutupi diri dengan bersedekah, menghalangi dari panasnya api neraka, menjadikannya pakaian nan mulia, mengharapkan balasan tak terhingga dari Alloh swt Melindungi Diri dengan Pakaian Sedekah di dunia dan akhirat.

Allah berfirman:

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui."

Pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain.

Kehidupan manusia penuh dengan liku-liku, setelah selesai permasalahan yang satu, permasalahan yang lain muncul, bahkan bertumpuk-tumpuk masalah bisa terjadi. Hidup seseorang membutuhkan banyak sekali materiil baik itu hata, barang, rumah, benda, tanah, jasa, dll. Kesemuanya itu harus dicapai jika kita punya suatu benda yang sah agar kita bisa mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Uang misalnya, kita dituntut untuk bekerja agar menadapatkan uang untuk penghidupan kita. Kita tahu ketika bekerja dengan susah payah kita, kerja keras kita kemudian kita mendapatkan uang dan dapat membeli mencapai sesuatu yang kita inginkan. Namun, ketahuilah bahwa apa yang kita dapatkan itu dari orang lain. Apa yang kita usahakan itu berkah kasih sayang Allah kepada kita. Dalam hal rejeki ada rejeki yang sudah ditentukan da nada rejeki yang cara mendapatkannya harus berusaha. Semua rejeki memang sudah ditentukan bahwa setiap manusia/ makhluk hidup yang lahir didunia ini sudah ditentukan rejekinya. Lah karena sudah ditentukannya itulah semau dianggap sama rata. Tinggal kita yang berusaha sendiri, jika kita ingin mendapatkan harta yang banyak bagimana kerja keras kita, bagaimana cara berfikir kita, bagaimana strategi, teknik, tips kita? Dengan kita bekerja keras, tekun, giat, berdo’a, selalu emndekatkan diri ke pada Allah, pastilah Allah malu jika kita tidak dikayakan.

Ingatlah miskin atau kaya itu relatif. Orang dikatakan miskin karena adanya orang yang kaya. Bagaimana dengan perkampungn yang orang-orangnya tidak punya pekerjaan. Makan aja jarang, beli baju tidak pernah, sekolah tidak mampu, mungkin itu miskin semua. Tapi jangan khawatir, Allah tidak akan pernah memiskinkan orang yang ingin bekerja dengan keras, rajin dan mendekatkan diri pada Allah. Ketika kita kaya kita juga harus ingat bahwa harta yang kita dapatkan juga dari orang lain. Sejatinya, haruslah kita kembalikan pula harta tersebut 10% kepada orang lain yang membutuhkan. Itu namanya timbal balik, simbiosis mutualisme. Bukan untuk Allah, bukan untuk orang miskin, tapi untuk dirimu sendiri sebagai pembersih hartamu karena jika sudah berinfak/bersedekah sudah engkau tunaikan kewajibanmu mengenbalikan uang tersebut kepada orang lain. Kamu akan dibalas oleh ALLAH dengan balasan yang melebihi apa yang kamu berikan.

Kebeikan seseorang akan selalu dicatat oleh malaikat. Ketika kita memberi sesuatu pada orang lain janganlah kita memikirkannya atau mengingat-ingatnya karena semua sudah di catat dan kita tak perlu lagi mengingatnya apalagi mencatatnya. Ketika kita memberi jangan berharap kita akan mendapat balasan dari orang yang kita berikan, niatkan iklas ketika memberi. Balasan insya Allah akan datang darimapun yang tidak kamu duka-duka. Ada 4 mata pisau sedekah yang berguna bagi kita ketika kita melakukan sedekah : menambah panjang umur, memberikan rexeki yang banyak, menolak balak/musibah, meringankan penderitaan/kesakitan.

Rumusan Matematika Sedekah Yusuf Mansur Yang Pertama

Dalam Surat Al An’am ayat 60 (QS 6:60), matematika sedekah Yusuf Mansur mensimulasikan hitung-hitungan sedekah terkait penambahan dan pengurangan seperti berikut ini :


10-1     9 + (10×1)     19
10-2     8 + (10×2)     28
10-3     7 + (10×3)     37
10-4     6 + (10×4)     46
10-5     5 + (10×5)     55
10-6     4 + (10×6)     64
10-7     3 + (10×7)     73
10-8     2 + (10×8)     82
10-9     1 + (10×9)     91
10-10     0 + (10×10)     100

Intinya, setiap kita bersedekah 1 kali, maka akan mendapat ganti 10kali. Ini sangat jelas sekali dalam Al Quran. Dengan demikian, 10-1= 9+10, 10-2= 8+20, 10-10= 0 + (10×10) = 100. Misalnya kita berharta 10 dikurngi untuk sedekah 1 bagian, harta kita justru akan ditambah menjadi 19. Dalam Quran Surat Al-An’aam ayat 160 sangat jelas dijelaskan bahwa “Barangsiapa berbuat amal kebaikan, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang melakukan kejahatan maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya.”

Rumusan Matematika Sedekah Yusuf Mansur Yang Kedua

Dalam matematika sedekah Yusuf Mansur yang kedua, hitungan rumusannya malah lebih dahsyat. Untuk mereka yang bersedekah (berbuat kebaikan) akan dibalas 700 kali lipat kebaikan yang lain. Hal tersebut tertuang pada Quran Surat Al Baqarah ayat 261 yang bunyinya

”Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.”


10-1     9 + (700×1)     709
10-2     8 + (700×2)     1408
10-3     7 + (700×3)     2107
10-4     6 + (700×4)     2806
10-5     5 + (700×5)     3505
10-6     4 + (700×6)     4204
10-7     3 + (700×7)     4903
10-8     2 + (700×8)     5602
10-9     1 + (700×9)     6301
10-10     0 + (700×10)     7000

Dari table di atas bisa dilihat, 10-1=709, 10-2=1.408, 10-3=2.107, 10-4= 2.806, 10-5= 3.505, 10-6= 4.204, dan 10-10 bukan 0 melainkan 7.000. Itulah janji Allah kepada hamba-Nya. Dan juga, tidak pernah sejarahnya ada cerita atau berita bahwa ada orang yang suka bersedekah malah jatuh miskin. Yang ada malah kabar berita orang yang gemar bersedekah justru menjadi semakin kaya.

Dengan mengetahui rumusan matematika sedekah Yusuf Mansur tersebut membuat kita semakin yakin bahwasannya tidak ada ruginya berbuat kebaikan sekecil apapun itu sebagiaman kita harus menghindari amalan jahat karena ada balasannya juga. Begitulah sahabat #sedekaholic, semoga paparan rumusan matematika sedekah Yusuf Mansur tadi semakin membuka hati kita tentang kekuatan sedekah.

Sumber: http://indoislamicmedicine.wordpress.com/

0 comments Blogger 0 Facebook

Post a Comment

 
Rahasia Sedekah © 2013. All Rights Reserved. Share on Blogger Template Free Download. Powered by Blogger
Top